Arti Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang
secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama
terus-menerus. Harga barang yang ada mengalami kenaikan nilai dari waktu-waktu
sebelumnya dan berlaku di mana-mana dan dalam rentang waktu yang cukup lama.
Dampak Sosial Dari Inflasi
Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi
di mana para pelaku ekonomi enggan untuk melakukan spekulasi dalam
perekonomian. Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan
masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat
harga-harga yang naik. Selain itu distribusi pendapatan pun semakin buruk
akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi. Dijelaskan banyak pengertian inflasi yang disampaikan para
ahli. Inflasi menurut A.P. Lehnerinflasi adalah keadaan dimana
terjadi kelebihan permintaan (Excess Demand) terhadap barang-barang dalam
perekonomian secara keseluruhan. Ahli yang lain yaituAckley memberi
pengertian inflasi sebagai suatu kenaikan harga yang terus menerus dari barang
dan jasa secara umum (bukan satu macam barang saja dan sesaat).
Sedangkan menurut Boediono, inflasi sebagai
kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi,
kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan
sebagian besar dari barang-barang lain.
Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya
harga-harga secara umum dan terus-menerus atau inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai
mata
uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan
tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi
belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan
harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.
JENIS INFLASI
Menurut Penyebab Awal Inflasi :
Demand-Pull Inflation
Yaitu Inflasi yang disebabkan karena permintaan masyarakat
akan berbagai barang terlalu kuat (sering disebut dengan inflasi murni).
Cost-Push Inflation
Cost push inflation ditandai dengan kenaikan harga serta
turunnya produksi. Jadi inflasi yang dibarengi dengan resesi. Keadaan ini
timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total (agregate supply)
sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Kenaikan produksi akan menaikkan harga
dan turunnya produksi.
Inflasi Permintaan dan Penawaran
Inflasi ini disebabkan kenaikan permintaan di satu sisi dan
penawaran di sisi lain. Timbulnya inflasi karena antara pelaku permintaan dan
penawaran yang tidak seimbang artinya jika permintaan barang bertambah
sementara penyediaan barang mengalami kekurangan
Berdasarkan Asal Inflasi
Pengaruh kejadian ekonomi di dalam negeri
Inflasi ini terjadi karena pengaruh kejadian ekonomi yang
terjadi di dalam negeri, misalnya terjadinya defisit anggaran belanja negara
yang secara terus menerus di atas dengan mencetak uang. Hal ini menyebabkan
jumlah uang yang dibutuhkan di masyarakat melebihi transaksinya dan ini
menyebabkan nilai uang menjadi rendah dan harga barang meningkat.
Imported Inflation atau inflasi yang tertular dari luar negeri.
Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga barang ekspor
seperti teh dan kopi di luar negeri (negara tujuan ekspor), harganya mengalami
kenaikan dan ini membawa pengaruh terhadap harga di dalam negeri.
Jenis – jenis Inflasi Menurut Kenaikan Harga - harga
Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-harga
yang berlaku , inflasi biasanya dibedakan kepada tiga bentuk berikut :
1. Inflasi tarikan pemerintah
2. Inflasi desakan biaya
3. Inflasi diimpor
Pengertian
Inflasi Tarikan Pemerintah
Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian
berkembang dengan pesat.Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan pendapatan
tinggi yang selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi
mengeluarkan barang dan jasa.Pengeluaran ini dapat menimbulkan inflasi.
Disamping dalam masa perekonomian berkembang pesat , inflasi
tarikan permiantaan juga bisa bersalu pada masa ketidakstabilan politik yang
terus menerus.Dalam masa seperti ini pemerintah belanja jauh melebihi pajak
yang di pungutnya.Untuk membiayai kelebihan pengeluaran tersebut pemerintah
terpaksa mencetak uang atau meminjam dari bank sentral. Pengeluaran pemerintah
agregat akan akan mewujudkan melebihi kemampuan ekonomi tersebut menyediakn
barang dan jasa.Maka keadaan ini inflasi.
Inflasi Desakan Biaya
Inflasi ini berlaku dalam masa perekonomian berkembang
dengan pesat ketika tingkat pengangguran adalah rendah.Apabila perusahan –
perusahan masih menghadapi permintaan yang bertambah , mereka akan berusaha
menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi
kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran dengan pembayaran gaji
dan upah yang tinggi ini.Langkah ini menyebabkan biaya produksi meningkat yang
akhirnya menyebabkan kenaikan harga – harga berbagai barang.
Inflasi Di Impor
Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga – harga
barang yang di impor.Inflasi ini akan wujud apabila barang – barang yang
diimporyang mengalami kenaikan harga mempunyai persanan yang penting dalam
kegiatan pengeluaran perusahaan – perusahaan.Satu contoh hal yang nyata dari
inflasi ini adalahefek kenaikan harga minyak dalam tahun 1970an kepada
perekonomian Negara – Negara baratpengimpor barang lainnya.Minyak penting
artinya dalam proses proses barang – barang industri.Maka kenaikan harga minyak
tersebut menaikkan biaya produksi , dan kenaikan biaya produksi mengakibatkan
kenaikan harga –harga. Contoh lain dari peristiwa ini stagflasi adalah keadaan
dalam ekonomi Indonesia sesudah krisis ekonomi asia pada
tahun 1997. Pada tahun berikutnya pendapatan nasional Indonesia menurun sebesar
13 persen, penganguran mengalami kenaikan yang sangat nyata dan tingkat inflasi
mencapai 70 persen .Stagflasi ini berlaku sebagai akibat kemerosatan nilai
rupiah yang sangat besar dan ketidakstabilan politik yang ditimbulkan oleh
penurunan nilai mata uang yang dratis tersebut.
MASALAH INFLASI (KENAIKAN HARGA )
Masalah yang terus mendapat perhatian dari pemerintah adalah
masalah inflasi.Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi
yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah.Tingkat inflasi nol persen
bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena itu sangatlah sukar untuk di
capai.Yang paling penting untuk diusahakan adalah menjaga agar tingkat inflasi
tetap rendah.
Ada kalanya tingkat inflasi meningkat tiba-tiba atau
wujud akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di luar ekspentasi
pemerintah . misalnya efek dari pengurangan nilai uang yang sangat besar atau
ketidakstabilan politik.Menghadapi masalah inflasi yang bertambah cepat ini
pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan untuk mengatasi masalah
inflasi yang bertambah cepat tingkatnya.
Berdasarkan kepada tingkat kelajuan kenaikan harga-harga
yang berlaku , inflasi dapat dibedakan kepada tiga golongan :
1. Inflasi merayap
2. inflasi sederhana ( moderato )
3. Hiperinflasi
Pengertian
Inflasi Merayap
Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang
lambat jalnnya.Yang di golongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga
yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen setahun.
Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat
cepat , yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipay
dalam masa yang singkat . Di Indonesia sebagi contoh , pada tahun 1965 tingkat
inflasi adalah 500 persen dan pada tahun 1966 ia telah mencapai 650 persen.dan
inflasi seperti ini di golongkan sebagai inflasi sederhana atau moderate
inflation.
Inflasi Merayap dan Pertumbuhan Ekonomi
Segolongan ahli ekonomi berpendapat bahwa inflasi merayap
adalah diperlukan untuk menggalakkan perkembangan ekonomi.Menurut mereka harga
barang pada umumnya naik dengan tingkat yang lebih tinggi dari kenaikan
upah.Maka dalam inflasi merayap upah tidak berubah atau naik dengan tingkat
yang lebih rendah dari inflasi.sebagai akibatnya kenaikan harga-harga yang
berlaku terutama mengakibatkan pertumbuhan dalam keuntungan
perusahaan-perusahaan.Untung yang sangat besar akan menggalakkan pertambahan
investasi.
Hiperinflasi
Sumber Wujud Hiperinflasi
Hiperinflasi seringkali berlaku dalam perekonomian yang
sedang mengalami perang atau kekacauan politik dalam negaranya.Dalam masa-masa
seperti ini pemerintah terpaksa menambah pengeluaran yang jauh melebihi pajak
yang di pungutnya.Salah satu caranya adalah meminjam dari bank sentral atau
mewajibkan bank sentral mencetak lebih banyak uang pembelanjaan pemerintah yang
berlebihan tersebut mempercepat pertambahan pengeluaran agregat.Pada umumnya
sector perusahaan tidak akan mapu menghadapi kenaikan pengeluaran yang sangat
berlebihan , dan sebagai akibatnya harga-harga akan naik dengan cepat. Apabila inflasi yang tinggi tingkatnya ini berjalan terus
menerus , tingkat kegiatan ekonomi akan semakin menurun dan ini menyebabkan
pendapatan nasional mengalami kemunduran dan pengangugran semakin meningkat .
Ini berarti hiperinflasi cenderung mewujudkan stagfasi.
Efek Buruk Inflasi
Kenaikan harga-harga yang tinggi dan terus menerus bukan
saja menimbulkan bebrapa efek buruk ke atas kegiatan ekonomi , tetapi juga
kepada kemakmuran individu dan masyarakat.
Usaha untuk mengatasi terjadinya inflasi harus dimulai dari
penyebab terjadinya inflasi supaya dapat dicari jalan keluarnya. Secara teoritis
untuk mengatasi inflasi relatif mudah, yaitu dengan cara mengatasi pokok
pangkalnya, mengurangi jumlah uang yang beredar.
Berikut ini kebijakan yang diharapkan dapat mengatasi
inflasi:
1. Kebijakan Moneter, segala kebijakan pemerintah di bidang
moneter dengan tujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Kebijakan ini meliputi:
a. Politik diskonto, dengan mengurangi jumlah uang yang
beredar dengan cara menaikan suku bunga bank, hal ini diharapkan permintaan
kredit akan berkurang.
b. Operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang
beredar dengan cara menjual SBI
c. Menaikan cadangan kas, sehingga uang yang diedarkan oleh
bank umum menjadi berkurang
d. Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi
jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit
e. Politik sanering, ini dilakukan bila sudah terjadi hiper
inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan
pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1
2. Kebijakan Fiskal, dapat dilakukan dengan cara:
a. menaikkan tarif pajak, diharapkan masyarakat akan
menyetor uang lebih banyak kepada pemerintah sebagai pembayaran pajak, sehingga
dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
b. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
c. Mengadakan pinjaman pemerintah, misalnya pemerintah
memotong gaji pegawai negeri 10% untuk ditabung, ini terjadi pada masa orde
lama.
3. Kebijakan Non Moneter, dapat dilakukan melalui:
a. Menaikan hasil produksi, Pemerintah memberikan subsidi
kepada industri untuk lebih produktif dan menghasilkan output yang lebih
banyak, sehingga harga akan menjadi turun.
b. Kebijakan upah, pemerintah menghimbau kepada serikat
buruh untuk tidak meminta kenaikan upah disaat sedang inflasi.
c. Pengawasan harga, kebijakan pemerintah dengan menentukan
harga maksimum bagibarang- barang tertentu.
Sumber : www.google.com
www.studentsite.gunadarma.ac.id