Saturday, April 10, 2010

masyarakat kota dan desa

Ciri-ciri dan karateristik masyarakat kota dan masyarkat desa
Masyarakat Kota:

Ciri-ciri masyarakat kota:

Pengaruh alam terhadap masyarakat kota kecil

Mata pencahariannya sangat beragam sesuai dengan keahlian dan ketrampilannya.

Corak kehidupan sosialnya bersifat gessel schaft (patembayan), lebih individual dan kompetitif.

Keadaan penduduk dari status sosialnya sangat heterogen

Stratifikasi dan diferensiasi sosial sangat mencolok. Dasar stratifikasi adalah pendidikan, kekuasaan, kekayaan, prestasi, dll.

Interaksi sosial kurang akrab dan kurang peduli terhadap lingkungannya. Dasar hubungannya adalah kepentingan.

Keterikatan terhadap tradisi sangat kecil

Masyarakat kota umumnya berpendidikan lebih tinggi, rasional, menghargai waktu, kerja keras, dan kebebasan

Jumlah warga kota lebih banyak, padat, dan heterogen

Pembagian dan spesialisasi kerja lebih banyak dan nyata

Kehidupan sosial ekonomi, politik dan budaya amat dinamis, sehingga perkembangannya sangat cepat

Masyarkatnya terbuka, demokratis, kritis, dan mudah menerima unsur-unsur pembaharuan.

Pranata sosialnya bersifat formal sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku

Memiliki sarana – prasarana dan fasilitas kehidupan yang sangat banyak.


Karateristik masyarakat kota:

Anonimitas

Kebanyakan warga kota menghabiskan waktunya di tengah-tengah kumpulan manusia yang anonim.Heterogenitas kehidupan kota dengan keaneka ragaman manusianya yang berlatar belakang kelompok ras, etnik, kepercayaan, pekerjaan, kelas sosial yang berbeda-beda mempertajam suasana anonim.

Jarak Sosial

Secara fisik orang-orang dalam keramaian, akan tetapi mereka hidup berjauhan.

Keteraturan

Keteraturan kehidupan kota lebih banyak diatur oleh aturan-aturan legal rasional. (contoh: rambu-rambu lalu lintas, jadwal kereta api, acara televisi, jam kerja, dll)

Keramaian (Crowding)

Keramaian berkaitan dengan kepadatan dan tingginya tingkat aktivitas penduduk kota. Sehingga mereka suatu saat berkerumun pada pusat keramaian tertentu yang bersifat sementara (tidak permanen).

Kepribadian Kota

Sorokh, Zimmerman, dan Louis Wirth menyimpulkan bahwa kehidupan kota menciptakan kepribadian kota, materealistis, berorientasi, kepentingan, berdikari (self sufficient), impersonal, tergesa-gesa, interaksi social dangkal, manipualtif, insekuritas (perasaan tidak aman) dan disorganisasi pribadi.




Masyarakat Desa:

Ciri-ciri masyarakat pedesaan:

Letaknya relatif jauh dari kota dan bersifat rural

Lingkungan alam masih besar peranan dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat pedesaan

Mata pencaharian bercorak agraris dan relatif homogen (bertani, beternak, nelayan, dll)

Corak kehidupan sosialnya bersifat gemain schaft (paguyuban ddan memiliki community sentiment yang kuat)

Keadaan penduduk (asal-usul), tingkat ekonomi, pendidikan dan kebudayaannya relatif homogen.

Interaksi sosial antar warga desa lebih intim dan langgeng serta bersifat familistik

Memiliki keterikatan yang kuat terhadap tanah kelahirannya dan tradisi-tradisi warisan leluhurnya

Masyarakat desa sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebersamaan / gotong royong kekeluargaan, solidaritas, musyawarah, kerukunan dan kterlibatan social.

Jumlah warganya relatif kecil dengan penguasaan IPTEK relatif rendah, sehingga produksi barang dan jasa relatif juga rendah

Pembagian kerja dan spesialisasi belum banyak dikenal, sehingga deferensiasi sosial masih sedikit

Kehidupan sosial budayanya bersifat statis, dan monoton dengan tingkat perkembangan yang lamban.

Masyarakatnya kurang terbuka, kurang kritis, pasrah terhadap nasib, dan sulit menerima unsur-unsur baru

Memiliki sistem nilai budaya (aturan moral) yang mengikat dan dipedomi warganya dalam melakukan interaksi sosial. Aturan itu umumnya tidak tertulis

Penduduk desa bersifat konservatif, tetapi sangat loyal kepada pemimpinnya dan menjunjung tinggi tata nilai dan norma-norma ang berlaku.


Karakteristik masyakat pedesaan:

Menurut Landis, terdapat beberapa karateristik masyarakat desa, a.l:

Umumnya mereka curiga terhadap orang luar yang masuk

Para orang tua umumya otoriter terhadap anak-anaknya

Cara berfkir dn sikapnya konservatif dan statis

Mereka amat toleran terhadap ninlai-nlai budayanya sendiri, sehingga kurang toleran terhadap budaya lain

Adanya sikap pasrah menerima nasib dan kurang kompetitif

Memiliki sikap udik dan isolatif serta kurang komunikatif dengan kelompok sosial diatasnya.

No comments:

Post a Comment