Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan segera menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia mulai 1 Juni 2010. Ini adalah jabatan internasional penting kedua bagi Sri Mulyani.
Seperti diketahui, sebelum ditunjuk sebagai Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas pada tahun 2002, Sri Mulyani pernah ditunjuk sebagai Direktur IMF.
Sri Mulyani menjabat sebagai Direktur Eksekutif IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara selama tahun 2002-2004.
Tuntas menjadi Direktur IMF, Sri Mulyani selanjutnya menjadi Menneg PPN/Kepala Bappenas. Namun jabatan itu tidak dipegangnya terlalu lama karena pada tahun 2005, Presiden SBY menunjuknya sebagai Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar.
Kepercayaan yang diberikan Presiden SBY kepada Sri Mulyani terus bertambah karena pada Juni 2008 hingga 2009, tugas Sri Mulyani bertambah dengan menjadi Plt Menko Perekonomian. Jabatan Menko Perekonomian kosong setelah Boediono ditunjuk sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Jabatan Menteri Keuangan untuk Sri Mulyani dilanjutkan ketika pemerintahan SBY berlanjut untuk periode tahun 2009-2014. Namun jabatan itu tampaknya akan berakhir pada 1 Juni 2010, ketika Sri Mulyani akan menduduki sebuah jabatan penting di Bank Dunia.
Bank Dunia pada Rabu (5/5/2010) telah mengumumkan penunjukannya sebagai Direktur Pelaksananya. Sri Mulyani akan menjadi direktur Bank Dunia untuk 3 wilayah yakni Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika Utara, Asia Timur dan Pasifik. Sri Mulyani juga akan mengurusi masalah Information System Group.
Wanita kelahiran Tanjung Karang, 26 Agustus 1962 ini merupakan jebolan FE UI dan mendapatkan gelar PhD di bidang ekonomi dari University of Illinois, AS. Sri Mulyani berkali-kali juga masuk dalam daftar 100 Wanita Berpengaruh versi Majalah Forbes karena kemampuan dan pengaruhnya dalam menggawangi perekonomian Indonesia melewati krisis.
Atas perannya itu juga, Bank Dunia akhirnya menawari Sri Mulyani sebuah jabatan yang penting di institusinya. Pemilihan Sri Mulyani itu dilakukan setelah Bank Dunia melakukan proses pencarian secara internasional.
VIVAnews - Bila tidak ada rintangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mulai 1 Juni mendatang hijrah ke Washington DC, Amerika Serikat (AS), dengan posisi baru: Direktur Pelaksana Bank Dunia. Untuk posisi itu, Sri Mulyani bisa jadi menerima gaji tahunan lebih dari US$347.000 (atau sekitar lebih dari Rp 3 miliar) atau sekitar Rp 250 juta per bulan. Itu belum termasuk tunjangan pensiun dan tunjangan-tunjangan lain.
Demikian menurut perhitungan VIVAnews berdasarkan struktur gaji para pejabat tinggi Bank Dunia, yang dimuat dalam laman resmi World Bank. Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick, Selasa 4 Mei 2010, mengungkapkan bahwa Sri Mulyani akan menggantikan Juan Jose Daboub untuk menduduki salah satu dari tiga kursi direktur pelaksana.
Menurut laporan tahunan Bank Dunia 2009, gaji bersih yang diterima oleh dua direktur pelaksana sebesar US$347.050 (sekitar Rp 3,14 miliar) per tahun. Gaji itu sedikit lebih kecil dari direktur pelaksana lainnya yang lebih senior, yaitu sebesar US$351,740
Itu belum termasuk tunjangan pensiun sebesar US$52.752 dan tunjangan lain-lain sebesar US$76.698. Gaji dan tunjangan yang diterima para petinggi Bank Dunia bisa saja diperbarui tergantung situasi dan performa kinerja yang bersangkutan.
Oleh Zoellick, Sri Mulyani dipandang sebagai pejabat yang menunjukkan prestasi yang luar biasa. "Dia telah menjadi Menteri Keuangan yang luar biasa dengan pengetahuannya yang mendalam atas isu-isu pembangunan dan peran Grup Bank Dunia," kata Zoellick.
"Sebagai anggota Tim Senior, dia akan memainkan peran penting dalam membawa Bank Dunia," lanjut Zoellick. Apakah ini berarti gaji yang bakal diterima Sri Mulyani lebih besar dari pendahulunya, kita tunggu saja. (hs)
No comments:
Post a Comment