Tuesday, October 11, 2011

Paragraf Penalaran dan Argumentasi


Nama               : Dian Asri Wulandari
Npm / Kelas    : 20209811 / 3 EB 07

* Hari Ini KPK Periksa Menkeu
JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi menjadwalkan pemeriksaan terhadap Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Selasa (4/10/2011). Agus akan dimintai keterangan sebagai saksi terkait kasus dugaan suap program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) Transmigrasi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. ( argumentasi )
"Iya, hari ini Pak Agus diperiksa sebagai saksi," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi melalui pesan singkat, Selasa. ( Penalaran )
Menurut Johan, pihaknya sudah menerima konfirmasi bahwa Agus akan memenuhi panggilan pemeriksaan KPK.
Sedianya, Agus diperiksa Jumat pekan lalu. Namun, karena kesibukannya sebagai menteri, Kemenkeu mengajukan permohonan agar KPK menjadwalkan ulang pemeriksaan Agus.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan Sekretaris Dirjen di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemnakertrans I Nyoman Suisnaya; Kepala Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan Dirjen P2KT Dadong Irbarelawan; dan perwakilan PT Alam Jaya Papua, Dharnawati, sebagai tersangka. Ketiganya diduga mencoba menyuap Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dengan alat bukti uang Rp 1,5 miliar.
Sebelumnya, I Nyoman Suisnaya mengungkapkan, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengetahui soal PPID tersebut. Prosedur penganggaran PPID menjadi bahasan Kemenkeu dan Banggar DPR.
Hal senada disampaikan tersangka lain, Dadong Irbarelawan. Dia mengaku pernah diperlihatkan surat yang diterbitkan Menteri Keuangan berisi nama-nama daerah penerima PPID oleh Sindu Malik, mantan pejabat di Kemenkeu.
Kemarin, KPK memeriksa Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Seusai pemeriksaan, Muhaimin mengaku bahwa program PPID tidak masuk dalam mata anggaran kementeriannya. Kuasa hukum Muhaimin, Wa Ode Nur Zainab, mengatakan,  PPID merupakan program yang dikelola Kemenkeu bersama Badan Anggaran DPR.


* Pasar Saham Asia Kembali Terpukul
SINGAPURA, KOMPAS.com — Pasar saham Asia kembali bertumbangan pada perdagangan Selasa (4/9/2011). Kekhawatiran tentang utang Yunani dan kemungkinan perekonomian global memasuki resesi membuat investor semakin menjauhi saham.
Indeks Kospi Korea yang kemarin libur dibuka langsung jeblok 5 persen. Mata uang di kawasan, termasuk won Korea dan dollar Australia, melemah hingga ke titik terendah baru dalam tahun 2011 ini.
Di AS, indeks Dow Jones ditutup melemah 2,36 persen dan membukukan level terendah dalam tahun ini. "Baik sentimen bisnis maupun pasar finansial saat ini berada pada titik balik. Para investor bertanya-tanya apakah dalam jangka pendek ini akan terjadi perbalikan positif seperti pada tahun 2010 atau masa berbahaya seperti tahun 2008," demikian disampaikan Barclays Capital kepada para nasabahnya.
Indeks Nikkei Jepang pada awal perdagangan turun 1,8 persen, Kospi Korea turun 5,3 persen. Tekanan pada bursa Korea mencerminkan perekonomian setempat yang terkena dampak pasar ekspornya. Aktivitas manufaktur Korea terkontraksi, pertanda ada penurunan order.
"Kondisi Yunani masih menjadi penggerak pasar pada saat ini, para pelaku pasar terus khawatir," ujar Chri Gore, analis pada GoMarket, di Melbourne. 


* Harga Barang Hanya Naik 0,01 Persen
Akibat kenaikan tarif terhadap 12 ruas tol pada 7 Oktober 2011, diperkirakan harga barang naik 0,01 persen saja. Dengan demikian, dampaknya tidak signifikan terhadap inflasi.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengemukakan hal itu, Selasa (4/10/2011) di Jakarta, saat mengumumkan kenaikan tarif tol mengutip hasil kajian Pusat Litbang Teknologi Prasarana Jalan. Kenaikan tarif tol memang dijanjikan dua tahun sekali sesuai inflasi.
Tarif tol Jakarta-Bogor-Ciawi misalnya, akan naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 7.000. Sementara Tol Jakarta-Tangerang akan naik dari Rp 4.000 jadi Rp 4.500.
"Tarif bus, saya rasa juga tidak akan melonjak karena bus masuk ke golongan I. Jadi itu tarif tol paling murah," kata Djoko.

* Dollar AS Menguat, Harga Emas Turun

LONDON, KOMPAS.com — Harga emas kembali turun untuk kelima kalinya dalam enam sesi seiring dengan dollar AS yang berbalik arah (rebound). Kondisi ini mengurangi permintaan emas sebagai alternatif investasi.
"Masyarakat memperdagangkan emas sebagai sebuah komoditas sekarang ini," ujar Frank Lesh, trader di FuturePath Trading di Chicago, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (29/9/2011).
Menurut Frank, penguatan dollar AS juga tidak dapat menolong komoditas ini. Emas berjangka untuk pengantaran Desember anjlok 34,40 dollar AS atau 2,1 persen ke posisi harga 1.618,10 dollar AS pada pukul 13.43 waktu setempat di COMEX, New York. Harga emas pun turun 16 persen dari harga rekor sebesar 1.923,70 pada 6 September lalu. Sementara dollar AS menguat 0,7 persen hari ini terhadap sejumlah mata uang lainnya.






* Sensus Pajak Nasional Dimulai

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Pajak Kementerian Keuangan meluncurkan Sensus Pajak Nasional pada Jumat ( 30/9/2011 ) pagi ini. Rencananya, acara peluncuran akan dipimpin langsung oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo, di Jakarta International Event Convention Center (JITEC) Mangga Dua Square, Jakarta Utara.
Selain itu, Gubernur DKI Fauzi Bowo dan Dirjen Pajak Kemenkeu Fuad Rahmany akan turut serta dalam program nasional yang peluncurannya akan dilakukan serentak di seluruh Tanah Air.
"Acara launching pagi ini menjadi momentum penting agar seluruh masyarakat turut serta memberikan kontribusinya guna meningkatkan kesejahteraan melalui pajak," ujar Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas, NE Fatimah, di Jakarta, Jumat.
Nantinya, sensus pajak akan dilaksanakan dengan skala prioritas di sentra-sentra bisnis atau kawasan ekonomi, perkantoran hingga kawasan pemukiman. Sebenarnya, kegiatan ini bukan sesuatu yang baru, melainkan penyempurnaan dari kegiatan penyisiran yang selama ini telah dilakukan. "Melalui kegiatan Sensus Pajak Nasional ini diharapkan seluruh masyarakat bisa memberikan dukungannya agar pembangunan yang sedang dan terus dilaksanakan bisa memberikan kesejahteraan buat kita semua," tutup Fatimah.
Untuk diketahui saja, SPN adalah kegiatan pengumpulan data mengenai kewajiban perpajakan dalam rangka memperluas basis pajak, artinya ekstensifikasi, dengan mendatangi wajib pajak (WP) di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Dirjen Pajak Kemenkeu Fuad Rahmany, mengatakan, hal yang perlu digarisbawahi pada pelaksanaan sensus kali ini adalah petugas pajak akan mendatangi WP. "Kita kali ini pro aktif. Selama ini kita kan pakai iklan, untuk sosialisasi (dan) penyuluhan," ungkap Fuad, di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Apa manfaat dari SPN? Ia mengatakan, "(Manfaat yang ke) satu, dengan ada sensus orang diingatkan untuk bayar pajak. Bayar pajak sekarang pendekatannya SPT bukan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) lagi."
Sejauh ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, WP orang pribadi yang melaporkan SPT baru 8,5 juta WP. Padahal jumlah orang yang bekerja secara aktif ada 110 juta orang. Artinya, rasio SPT terhadap kelompok pekerja aktif hanya 7,73 persen. Sementara, untuk WP badan usaha, pembayaran pajak yang dilaporkan melalui SPT hanya 466 ribu. Padahal jumlah badan usaha aktif, tanpa usaha mikro, sekitar 12,9 juta WP.


* Eropa Makin Khawatir Jadi Krisis

JAKARTA, KOMPAS.com- Bursa Amerika Serikat ditutup melemah setelah pelaku pasar menangkap sinyal perbedaan pandangan pemimpin Eropa terhadap penyelesaian masalah Yunani. Kuatnya pengaruh politik dan kebijakan fiskal dan moneter yang bersifat reaksioner di tengah kondisi ekonomi yang terpuruk memperburuk sentimen dan outlook kinerja korporasi.
Dari Eropa, Kanselir Jerman Angela Market menyatakan menunggu hasil dari Uni Eropa, ECB, dan IMF, terkait masalah penghematan anggaran yang telah dilakukan Yunani sebelum memutuskan untuk melangkah lebih lanjut. Sementara itu, parlemen Jerman akan melakukan voting terkait penambahan dana bagi EFSB sore ini.
"Walaupun terjadi beda pandangan atas penyelesaian masalah Yunani, pelaku pasar meyakini default atas Yunani tidak dapat dihindarkan," kata analis HP Sekuri tas, Yanuar Pribadi, di Jakarta, Kamis (29/9/2011). Menurut Yanuar, pasar masih mempertanyakan apakah zona Eropa mampu menerapkan kebijakan yang melindungi bank dan investor serta efek penyebaran ke beberapa negara lain seperti Portugal, Spanyol, Irlandia, maupun Italia apabila Yunani diarahkan menuju default (orderly default) di mana pihak bank dan kreditor menyetujui porsi tertentu untuk dihapus dan menerima pelunasan dengan bunga dan jangka waktu yang lebih lunak.
Di sisi lain, kebangkrutan yang tidak terarah akan menyebabkan krisis yang sama, bahkan lebih merusak ketimbang krisis AS tahun 2008. Indeks dollar AS menguat tipis pagi ini, sejalan dengan ketidakpastian kawasan Eropa.
Bursa kawasan Asia bergerak melemah pagi ini merespon buruknya sentimen di Eropa dan AS. Bursa saham Hong Kong tutup akibat mendekatnya badai Nesat. IHSG kami perkirakan akan bergerak melemah.
"Secara teknis terlihat potensi tekanan jual di pasar masih cukup kuat, kisaran pergerakan berada di 3.420-3.550," kata Yanuar.


* Ini Kekuatan Ekonomi Indonesia Hadapi Krisis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan daya beli masyarakat Indonesia masih dalam kondisi bagus.  Daya beli yang bagus tersebut akan menopang pertumbuhan ekonomi nasional di tengah-tengah ketidakstabilan kondisi global.
"Yang paling bagus kalau global ekonomi gonjang-ganjing, kita akan mempertahankan domestic demand. Artinya, kekuatan daya beli masyarakat dalam negeri," ujar Purbaya, di Gedung Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis ( 29/9/2011 ).
Menurut survei yang dilakukan oleh Danareksa Research Institute, lanjut dia, indeks kepercayaan konsumen (IKK) nasional berada pada level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Artinya, daya beli masyarakat masih cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kondisi ini, menurut Purbaya, tidak dialami oleh Amerika Serikat dan Eropa. "Amerika sama Eropa mengapa takut? Karena IKK-nya levelnya rendah sekali. Artinya, daya beli masyarakatnya mengendur," ujar dia. Ini tidak baik karena sekitar 55-60 persen dari ekonomi AS dan Eropa didorong oleh konsumsi masyarakat.
Jadi, Purbaya memerkirakan belum ada perlambatan ekonomi di Indonesia sampai pertengahan tahun depan. "Karena apa? House hold makin mau belanja. Kedua, bunga berada pada level yang rendah. Ketiga, inflasi juga kira-kira masih akan terkendali," tambah dia.
"Itu yang merupakan kekuatan ekonomi kita," tegas Purbawa.
Ditambah lagi, ekonomi nasional semakin berkurang ketergantungannya terhadap perekonomian global. Ini dilihat dari besaran ekspor pada PDB sekitar 25-26 persen. Sementara pada tahun 2008 sekitar 29,5 persen. "Artinya, ketergantungan kita sudah semakin kecil dibanding sebelumnya. Harusnya kalau tahun 2009 saja global ekonomi resesi betul, kita masih tumbuh 4,6 persen. Harusnya sekarang kalau kita nggak panik dan melakukan kebijakan moneter dengan baik, bisa tumbuh lebih bagus dari 4,6 persen," ujar dia.
Bahkan, ia menuturkan, sekalipun ekonomi global mengalami krisis, ekonomi nasional tetap bisa tumbuh 6 persen.

* Pramono Anung: Orang Berpolitik Kok "Ngambek"
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Pramono Anung membantah bahwa Badan Anggaran DPR mogok melaksanakan kewajibannya membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012 (RAPBN 2012). Sejauh ini, menurutnya, pembahasan anggaran masih terus berjalan.
"Tidak ada mogok. Enggaklah. Orang berpolitik kok ngambek," kata Pramono Anung dalam wawancara di Kompas Petang, Selasa (27/9/2011). Ia mengatakan, pembahasan anggaran masih terus dilakukan di masing-masing komisi seusia asumsi yang diajukan pemerintah. Ia malah mempertanyakan terminologi mogok yang dipakai di sejumlah pemberitaan.
Terkait pengembalian mandat pimpinan Badan Anggaran ke pimpinan DPR, Pramono Anung mengatakan, yang terjadi adalah soal jaminan kepastian agar dapat membahas kebijakan perencanaan anggaran tanpa dibayang-bayangi ancaman pidana hukum. Seperti diketahui, empat anggota pimpinan Badan Anggaran dipanggil KPK secara bersama-sama terkait kasus dugaan suap di Kemennakertrans. Hal tersebut, menurut Pramono Anung, telah menimbulkan persepsi negatif di masyarakat seolah-olah mereka sudah pasti melakukan pelanggaran.
DPR telah mengundang pimpinan KPK, Kejaksaan Agung, dan Badan Perencana Keuangan untuk duduk bersama menyamakan pandangan soal pengawasan anggaran. Rapat yang seharusnya dijadwalkan pada Selasa diundur menjadi Kamis (29/9/2011). Pimpinan DPR sendiri sudah menyepakati bahwa ke depan KPK dan BPK akan diundang dalam setiap rapat pembahasan anggaran. Hal ini untuk mencegah terjadinya kebocoran anggaran sedini mungkin bahwa kalau perlu semua pembahasan terbuka kepada publik.

No comments:

Post a Comment