Friday, February 25, 2011

VCD Bajakan (Kasus Hak Cipta)

Mungkin semua orang sudah tak asing lagi dengan VCD Bajakan, bahkan sudah banyak orang yang mempergunakan hasil karya itu.. Namun disisi lain itu termasuk pelanggaran atas Hak Cipta seseorang ataupun Label yang bertanggungjawab atas karya tersebut.



Bila Anda pernah menonton DVD bajakan, Anda pasti tahu bahwa tidak semua kualitas barang bajakan ini
bagus. Film DVD yang bergambar kabur atau goyang kemungkinan besar adalah hasil rekaman camcorder yang dibawa dalam bioskop itu kurang baik ataupun karena suasana dan keadaan yang sangat berdesakan, semua itu dilakukan asal hasil bajakan dapat dilacak dari watermark khusus pada film yang diputar di bioskop.

Watermark adalah tanda digital yang biasanya tidak terlihat oleh mata, tetapi dapat diekstrak dengan komputer atau peranti digital lain.
Watermark yang diberikan bisa berisi informasi tempat dan waktu film itu diputar Ketika hasil rekaman diedarkan penegak hukum atau pihak lain yang menyelidik barang bajakan ini dapat mengetahui bioskop tempat pembajakan Bioskop yang dicurigai kemudian dapat mengawasi penontonnya dengan lebih ketat untuk mencari pelaku pembajakan tersebut.

Mengawasi semua penonton bukan pekerjaan yang mudah. Namun, dengan teknik yang dikembangkan para peneliti dari Universitas Osaka, Jepang, para pebisnis film mungkin akan lebih lega karena menjaring pembajak ini akan lebih mudah lewat soundtrack.

Teknik yang dikembangkan oleh Yuta Nakashima, Ryuki Tachibana, dan Noboru Babaguchi ini menanamkan sinyal watermark ke dalam soundtrack film yang sedang diputar. Dengan bantuan sinyal ini, posisi pembajak dapat ditentukan dengan ketepatan setengah meter Teknik ini, menurut situs PhysOrgcom akan diterbitkan di dalam edisi berikut IEEE Transactions on Multimedia.

Teknik yang dikembangkan oleh peneliti Jepang itu memanfaatkan kanal-kanal suara yang berbeda dari soundtrack Sinyal yang berbeda ditanamkan pada masing-masing kanal, yang pada gilirannya juga akan disuarakan oleh speaker yang berbeda, mikrofon camcorder tidak dapat membedakan kedua kanal ini dan akan merekam suara sebagai sinyal tunggal.
Sinyal tunggal ini akan memadukan suara yang sudah diwatermark dari beberapa speaker menjadi satu Hasil sinyal paduan ini berbedabeda, bergantung pada posisi tempat merekam, dan ini dapat diperoleh dari analisis oleh Gombang Nan Cengka, kontributor Bisnis Indonesia.

* Sumber Blog Tentang HKI *

1 comment:

  1. Kasus pembajakan ini sudah terjadi sangat bebas, bahkan transaksi nya sudah terang-terangan. Padahal kasus ini merupakan pelanggaran dan menimbulkan kerugian bagi pencipta asli nya. Yang seharus nya mendapat keberhasilan yang maksimal, tapi karena ada nya kasus seperti ini jadi meminimalkan keberhasilan mereka.
    Namun disisi lain sangat menguntungkan bagi pembajak, selain menghasilkan uang, mereka juga dapat mencari laba yang sebesar-besar nya dengan patokan harga dibawah VCD atau DVD asli nya..
    Dan juga sangat menguntungkan bagi kalangan masyarakat yang ekonomi nya "Lower", mereka jadi dapat menikmati hasil karya idola nya dengan murah meriah..

    ReplyDelete